Selasa, 07 November 2017

Nasib Petani Anggur

Pengusaha Akan Mendrop Hasil Panen Anggur di Kecamatan Banjar

Singaraja (Bali Post) -
            Desa Dencarik merupakan salah satu desa agraris di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Perkebunan anggur merupakan sektor pertanian yang menjadi unggulan selain penanaman padi. Namun beberapa tahun belakangan perkebunan anggur mulai mengalami kemunduran.
            Banyak faktor  yang menyebabkan kemunduran itu terjadi, menurut Kelian Subak Taman I Ketut Gede, biaya operasional yang tinggi merupakan faktor paling dominan yang menyebakan kemunduran perkebunan anggur di Desa Dencarik. Apalagi ditambah harga hasil panen yang sering anjlok memperparah kondisi petani.
            “ Biaya perawatan anggur saat ini sangat besar, dari penanaman sampai pasca panen memerlukan biaya yang lumayan tinggi. Sekarang harga pupuk dan obat-obatan seperti pestisida juga tinggi dan harga jual anggur sangat jauh. Jika panen bertepatan dengan musim hujan, harga bahkan sampai Rp 1.000 per kg. Tidak jarang kami sering membuang anggur yang siap panen karena rasa frustasi terhadap harga yang sangat anjlok,” keluh Ketut Upeksa, salah satu petani anggur di Desa Dencarik saat ditemui di kebun anggurnya.

            Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Banjar Ketut Sumedana membenarkan kondisi tersebut. “ Kami sangat prihatin terhadap kondisi yang dialami petani anggur di Desa Dencarik. Kondisi serupa juga dialami petani anggur di desa lain. Mengatasi hal tersebut, kami sudah mengadakan penjajagan ke pengusaha agar mendrop hasil panen anggur. Pengusaha minggu depan akan berkunjung ke wilayah kami untuk melihat kondisi perkebunan anggur serta berjanji akan membantu kondisi petani,” katanya saat ditemui di Kantor BPP Banjar, Senin (6/11/2017) kemarin. (ngurah)